DUNIA PENDIDIKAN INDRAMAYU Headline Animator

Shaf Banner

Islamic Widget

Selamat Datang Di Shaf A

Selamat datang diBlog Lembaga Keterampilan Dan Pendidikan Shaf A. Semoga informasi yang kami tampilkan dapat bermanfaat untuk temen-temen semua.

Rabu, 25 Agustus 2010

Gunakan OSS untuk Pemberdayaan Desa | kombinasi

Gunakan OSS untuk Pemberdayaan Desa | kombinasi


Gunakan OSS untuk Pemberdayaan Desa


Penerapan peranti lunak sumber terbuka atau open source software (OSS) pada administrasi pemerintahan, pendidikan, dan layanan umum, pemberdayaan dan pelayanan dapat selenggarakan dengan murah dan antimacet.

Salah satu daerah yang menerapkan OSS adalah Kabupaten Jembrana. Pengembangan sistem berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh Jembrana dimulai pada tahun 2001. Mereka mengembangkan sistem pemerintahan desa yang disebut dengan Jimbarwana Networking (J-Net) yang menjaring 129 sekolah, 51 kantor dinas, dan 64 desa adat. Pembangunan sistem itu melahirkan layanan pemerintahan-elektronik (e-government) di kabupaten termiskin di Propinsi Bali ini sehingga dapat dilakukan efisiensi anggaran dan efektivitas layanan.

Selain itu J-Net, ada layanan J-SIDIK (Jembrana Satu Identitas Kesehatan) menggabungkan antara kartu JKJ, kartu rumah sakit dan kartu Askeskin. Jika selama ini para penduduk memiliki banyak kartu, dengan adanya penyatuan dari berbagai kartu tentunya banyak efisiensi yang bisa didapat. Kartu J-SIDIK ini juga akan mampu melihat rekam medis (medical record) para pasien di semua PPK yang ada. Dengan kartu ini akan terlihat penyakit apa saja yang pernah diderita si pasien, apa diagnosenya serta bagaimana penanganannya oleh paramedis sebelumnya. Layanan elektronis lainnya antara lain Kantor Maya (Kantaya), kunci akses Sidik Telapak Tangan (Handkey), akta sidik jari, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) Online, Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Daerah (SIMAKDA) dan Telecenter atau Info Banjar.

Penerapan TIK ini menjamin terselenggaranya urusan administrasi dan layanan publik yang efisien. Dampak positifnya adalah turunnya jumlah warga miskin dari 12.800 orang tahun 2003 menjadi 5.042 orang tahun lalu.

Migrasi ke OSS juga relatif lebih mudah. Untuk membantu instansi dan daerah ke OSS, Ristek telah menyiapkan 8 dokumen aplikasi gratis. Dokumen itu adalah Bahasa Pemrograman Open Source, Perangkat Lunak Bebas dan Open Source, Petunjuk Instalasi IGOS (Indonesia Go Open Source), Aplikasi Perkantoran Openoffice.org, Konfigurasi Server Linux, Aplikasi untuk Server, Sistem Manajemen Konten (CMS), Sistem Manajemen Basis Data dengan MySQL.

Di Kabupaten Cilacap kebijakan serupa tengah dilaksanakan. Sayang, Pemkab Cilacap tidak memiliki komitmen dan visi yang kuat pada rakyat. Proyek E-goverment hanya dijadikan proyek semata sehingga keuntungan hanya dapat dimanfaatkan oleh penerima tender dan kong-kalikong pemberi proyek. Setiap desa ‘dipaksa’ menganggarkan 48 juta untuk belanja TIK. Milyaran rupiah telah diinvestasikan untuk program ini tetapi, semuanya belum dapat dinikmati manfaatnya oleh rakyat. Karena itu, Pemkab perlu melakukan evaluasi total terhadap pengembangan teknologi informasi. Teknologinya benar, tetapi tujuan dan pengelolaannya tidak mendukung terselenggaranya pelayanan publik yang efektif dan efisien. TIK hanya dijadikan kedok upaya memperkaya diri segelintir orang.

Jika OSS dimanfaatkan dalam Simpemdes seperti di Jimbarwana Networking maka anggaran TIK makin efisien. Sistem operasi propertary seperti windows juga tidak menjamin sistem akan berjalan dengan baik. Banyak gangguan jaringan dan virus yang akan dihadapi. Lewat OSS jumlah dana yang dikeluarkan kecil, maka warga dapat membiayainya dengan sistem swadaya. Jika Pemkab memaksakan kehendak untuk memotong ADD 48 juta untuk Simpemdes, apakah ini kebijakan yang baik?

Yossy Suparyo, Knowledge management of Combine Resource Institution
Shaf A Computer

Senin, 23 Agustus 2010

DUNIA PENDIDIKAN INDRAMAYU: Bhinneka Tunggak Ika

DUNIA PENDIDIKAN INDRAMAYU: Bhinneka Tunggak Ika

Shaf A Computer

Bhinneka Tunggak Ika

"BHINNEKA TUNGGAL IKA " / "Unity in Diversity"

Bhinneka Tunggal Ika / Unity in Diversity "said the book Sutasoma means" In the diversity of life is one ". Not only human life but also the entire life of this universe.
Problems of life is a unity, no matter how different the man who one another, no matter how the conflict between humans, basically they are a member of a large keluargayang, namely humanity. And no matter how different the man with the animals and plants basically they are God's creatures too. No matter how different the man with nature, padadasarnya merekaadalah also God's creation. In the end all of life's brakhir the Lord, because he also comes from God.
The realization that life comes from God raises awareness of others, namely, that God who determines all things. God determines life and death of man and God determines human life journey. God who determines the place, function and duties of man in this world. God who determines the fate of humans, and humans could not possibly change his fate without the will of God. Through His will is expressed in the law of God, God has defined procedures for the whole cosmos of His creatures. Tata komos it can not be changed. The fate of human life puppets that were written in a large book of which only the bias seen by the executive command of God.

Humans are born different themes but in humans the difference is still one, outlining the basic human problems sebaagai social creatures. This issue is how people can place themselves in a place that has been determined by God, how humans function and fulfill their duties berdasarkankan that function. Human social tasks include the task of "beautify" the State, nation and humanity in general which, according puppet mawayu hayuning doctrine outlined in the service, mawayu hayuning nation, mawayu hayuning bawana. In order to "beautify" the State, nation and the world's most important is the human task is to combat crime, which is taught in courses sura dira jayaningrat Dening pangastuti melting.
What do humans only occupy a designated place and perform its functions according to his own nature. Brahmin / scholars serve as spiritual leader of his nation. The knights of the people and a pinata protective function of government. Traders work provides the basic needs of the people and workers to function providers. Only in this way the public good, which is a form of governance micro cosmos, can be maintained. A balance of good society, which also balances the cosmic order, occurs when each man occupies a designated place and performs its function according to its position in masyarakat. Criteria for good or bad actions of a person is determined whether or not it occupies its place and run this function. In the story mahabaratha "a knight who succeed as a trader, not a good warrior. Instead of performing its function as a warrior knight, no matter how low his rank, or how friendly their duties, was a good knight. Only in an emergency people should perform its functions. For example in the puppet, in a moment of Bima, after gaining a science of exceptional importance for humanity felt called to teach science to the people. So for a while Bima act sbagai priest (the play "Bima Holy"). Parashara contrary, a pastor at some point have to assume that office for a while, then he left again, because of his vocation as a pastor more important than a call to live as a king.

Finally, the theme that human life is controlled and regulated by the Lord outlines the basic human problem as a creature of God. This teaching courses in puppet called Gusti Kawulo Gusti. To be united with God's people must understand the nature of life, the origins of life and what is the purpose of life. In the course of this puppet called sangkan paraning dumadi. Life comes from God and will return to Him. And who taught me how humans can achieve perfection in life, as personal, social beings and as God's creatures. Basic teachings of the puppet is the most central doctrine of the perfection of life called kasampurnaning ngagesang.

(Ethical Values DalamWayang - Dr. Hazim Amir, MA) 

i like Indonesia

Senin, 19 Juli 2010

Cerita subsidi BBM dari dari ex pegawai Pertamina

Cerita subsidi BBM dari dari ex pegawai Pertamina






Menyambung dongengan sebelumnya berjudul Peliknya arus BBM di Indonesia disini, seorang sahabat pensiunan Pertamina pingin ikut mendongengkan seluk dan beluknya bagaiman distribusi BBM menjadi sangat rumit karena memang secara geografis Indonesia ini unik. Terdiri lebih dari 15 000 pulau, penduduknya beragam dan tersebar. Tetapi juga harus disadari bahwa penduduknya kebanyakan nglumpuk alias berkumpul di Pulau Jawa.

“Haddduh, Pakdhe … apa Pulau Jawa ngga sesenggokan keberatan bawa penduduk segitu banyak ya ?”

Setelah ditambah ilustrasi dan sedikit edit, cerita subsidi BBM dari dari Johanis Mawuntu,SE.MM, ex peg. Pertamina, begini:

Minyak mentah (crude oil) yang ada dalam bumi di Indonesia ada macam-macam jenis dan juga cara explorasinya, artinya dikeluarkan dari dalam tanah dengan cara memanfaatkan tenaga gas yang punya tekanan terkandung padanya sehingga cairannya muncrat keluar atau bagi yang tidak mengandung gas bertekanan terpaksa dikeluarkan dari dalam bumi menggunakan pompa.

Biaya yang terkandung:

Biaya pencarian dan pengangkutan k

e Kilang (A)

Minyak mentah (crude oil) tersebut di atas dialirkan atau diangkut ke Pabrik/Kilang (refinery) kemudian dimasak dan diolah menjadi terpisah yang salah satunya bensin (Premium, Pertamax dan lain-lain) yang oleh khalayak ramai disebut BBM (Bahan Bakar Minyak).

Biaya yang terkandung: Biaya pengolahan (B).

BBM yang sudah selesai pengolahannya di Kilang kemudian di sadurkan ke masyarakat dengan transportasi melalui Darat, Laut, Sungai. Kilang Minyak besar terdapat di Plaju/ S.Gerong, Dumai, Balikpapan, Cilacap dan Balongan.

Biaya yang terkandung: Biaya transportasi (C).

Keterangan: Karena harga jual BBM disetiap SPBU diseluruh Nusantara harus sama, maka biaya transportasi menjadi sangat variable antara satu daerah dengan daerah lainnya (komponen biayanya dibuat rata).

Jadi harga BBM = Biaya A + B + C = Biaya pokok (tidak ada profit, karena Perusahaan milik Negara (Pertamina).

BBM yang dihasilkan PT.Pertamina akan dijual dengan harga yang sama di SPBU Pertamina yang tersebar dari Sabang – Merauke dan dari Rote (pulau Roti) – Miangas (SULUT). Yaitu Biaya A + B + C = Rp 8.500,- (asumsi sekarang).

Dengan kata lain bahwa harga jual ini hanya merupakan total komponen biaya, karena minyak mentah yang ada di perut bumi adalah milik rakyat/Pemerintah. (UUD 45). Jadi tidak dibeli.

Harga BBM yang sejenis mengacu ke harga pasaran dunia = A + B + C + D.

Komponen D adalah selisih biaya pokok dengan acuan Pertamina yang diambil dari harga rata-rata dunia. Dalam ha ini dapat dikatakan D adalah profit.

Pertamina menghitung kenaikan biaya produksi yang dijadikan patokan harga minyak sesuai pergolakan harga ekonomis yang berlaku di pasar dunia, sedangkan Pemerintah mengatur harga minyak disesuaikan dengan kondisi rakyat yang diangap masih belum mampu. (teristimewa ketika kita mengalami boom minyak pada 20-30 tahun lalu).

Walaupun biaya Produksi BBM sudah merangkak naik tapi Pemerintah tetap mengatur harga pada Rp 4.500,- Sehingga Pemerintah menanggung rugi Rp 4.000,- ini dinamakan: SUBSIDI.

Sewaktu kita mengambil alih pengelolaan minyak ini dari perusahaan asing, kita mengalami produksi jauh melebihi kebutuhan sehingga kelebihan bisa kita export dan hasilnya bisa menutupi APBN bahkan lebih. Sehingga kenaikan harga minyak dunia karena adanya kartel OPEC Negara kita menjadi sangat kaya dan disegani Dunia.

Harga di pasaran dunia naik dan Pertamina ingin menjual sesuai dengan komponen biaya yang terpapar diatas. Tetapi Pemerintah menentukan harga sesuai kondisi politik di masa itu, sehingga ada perbedaan dan perbedaan itu menjadi tanggungan Pemerintah. Dengan kata lain pemerintah berkorban mensubsidi rakyat nya karena lagi booming. Mumpung uang lagi banyak.

NET IMPORTIR



Seiring dengan berjalannya waktu terjadi mishandling karena kondisi politik dan kondisi masyarakat dan pressure dari orang-orang yang tidak tepat duduk diposisinya, terdeteksi melalui forcasting teknik bahwa kalau tidak ada perubahan mengarah kepersatuan yang lebih baik dan mengurangi permusuhan-permusuhan dengan dunia luar maka pada tahun 2004 negara kita akan menjadi “NET IMPORTER”

Indonesia tidak seperti 20an tahun lalu yang dengan bangga menjadi exporter minyak mentah, sekarang telah menjadi NET IMPORTER. Artinya kalau misalnya pemakaian Dalam Negeri 1,2 juta yang dapat kita hasilkan hanya 1 juta , sehingga Indonesia harus mengimpor 0,2 juta.

Kenapa disebut Negara NET IMPORTER, karena kita masih melaksanakan export crude oil yang bermutu tinggi dengan harga tinggi dan mengimport yang bermutu rendah yang harganya murah, namun totalnya banyakan import, ini dilaksanakan untuk mendapatkan profit.

Dengan kenaikan harga minyak dunia yang diluar perkiraan logis orang, jika subsidi terus dipertahankan maka masyarakat termasuk saya masih bisa beli bensin murah, kita senang tapi generasi penerus kita akan menikmati akibatnya.

Akibat dari subsidi Pemerintah akan membuat APBN terkuras sehingga program pendidikan yang murah tidak akan tercapai dan mungkin akan mengakibatkan ada generasi yang hilang (lost generation). Para orang terdidik (educated people) tahu benar apa itu APBN. Contoh : yang diimport 0.2 juta bbl dengan harga USD 120/bbl setelah menjadi bensin pemerintah jual Rp 4.500,-/ltr (1 bbl = 159 ltrs). Produksi kita 1 juta bbl yang harusnya berharga (A+B+C+D) dijual Rp 4.500,-

Catatan kaki:

Produksi minyak mentah masih bisa ditingkatkan karena kandungannya di bumi Indonesia masih banyak, asalkan kita mau bersatu dan tidak bermusuhan dengan orang asing yang menguasai teknologi penggarapan peningkatan produksi, disamping itu kita jangan bertengkar sendiri yang saling menjatuhkan.

Contoh perbandingan:

Air Minum dalam kemasan yang biaya produksinya ringan dan hanya di distribusikan di areal tertentu toh harganya sudah mencapai Rp 2.000,- sedangkan BBM yang biaya produksinya tinggi karena berkandungan kategori berbahaya hanya dihargai Rp 4.500,- dan daerah sebarannya yang sangat luas sekali. Bayangkan jika menghadapi fenomena, bagi daerah di sekitar Kilang minyak biaya angkutnya ringan tapi daerah yang jauh di bagian Indonesia Timur kadang-kadang biaya angkutnya sudah >Rp 4.500,-

Salam persahabatan,

Johanis Mawuntu, SE.MM.

Pensiunan Pertamina, tinggal di Jakarta

Note – catatannya si Thole :

Kalau ingin membandingkan dengan perhitungan Kwik Kian Gie silahkan baca disini :

Usaha minyak: Untung, tapi kok perlu subsidi ?

Rabu, 03 Maret 2010

Desentralisasi Merupakan Amanah Reformasi

Desentralisasi Merupakan Amanah Reformasi: "Desentralisasi sangat diperlukan untuk pembanguinan daerah dan itu merupakan amanah reformasi. Presiden SBY mengatakan hal ini dalam sambutan pembukaan Rakernas ke-14 HIPMI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (2/3) pagi. Pembangunan daerah dan desentralisasi itu kita perlukan. 'Itu amanah, amanat reformasi dan akan membawa kebaikan,' ujar SBY."

Minggu, 21 Februari 2010

Strategi Penataan BKM Indramayu 08

Strategi Penataan BKM Indramayu 07

Strategi Penataan BKM Indramayu 06

Strategi Penataan BKM Indramayu 05

Strategi Penataan BKM Indramayu 04

Strategi Penataan BKM Indramayu 03

Strategi Penataan BKM Indramayu 02


Strategi 01

PNPM-MP ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat -Mandiri Perkotaan )

PNPM-MP ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Perkotaan
VISI & MISI
VISI = Terwujudnya Masy. Madani yang Maju, Mandiri Dan sejahtera dalam Lingkungan Permukiman Sehat, Produktif, Dan Lestari .
MISI = Membangun Masy. Mandiri Yang Mampu Menjalin Kebersamaan Dan Sinergi Dengan Pemerintah Maupun Kelompok Peduli Setempat Dalam Menanggulangi Kemiskinan Secara Efektif Dan mampu Mewujudkan Terciptanya Lingkungan Permukiman Yang Tertata, Sehat, Produktif, Dan berkelanjutan.

NILAI-NILAI UNIVERSAL KEMANUSIAAN
( GERAKAN MORAL )
Jujur = Dalam mengambil Keputusan, pengelolaan Dana Serta Pelaksanaan Kegiatan P2KP, Tidak Boleh Rekayasa, Memanipulasi ataupun menutup-nutupi sesuatu yang dapat Merugikan Masy. Miskin Serta Menyimpang dari Visi, Misi dan tujuan P2KP. Tanpa ada Kejujuran tak mungkin ada kemajuan yang berkelanjutan dalam bidang apapun.

Dapat Dipercaya = semua pihak Yang terkait dengan pelaksanaan P2KP harus dapat menjaga Kepercayaan yang diberikan Masy. Maupun Pemerintah Untuk Menerapkan aturan main P2KP dengan baik Dan benar. Pemilihan Pelaku-pelaku P2KP harus menghasilkan figure-figur yang benar-benar dapat dipercaya masy. Sendiri, bukan semata-mata mempertimbangkan status social, pengalaman serta jabatan.

Ikhlas/Kerelawanan = Dalam melaksanakan kegiatan P2KP untuk turut memberikan Kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin yang ada diwilayahnya dan tidak mengharapkan imbalan materi, jasa, maupun mengutamakan kepentingan pribadi serta golongan atau kelompoknya.

Adil = Dalam menetapkan Kebijakan dan melaksanakan P2KP harus Menekankan Asas keadilan ( Fairnes ), Kebutuhan Nyata Dan Kepenyingan masy. Miskin, Keadilan dalam hal ini tidak berarti sekedar pemerataan.

Kesetaraan = Dalam Pelibatan masy. Pada Pelaks. Dan pemanfaatan P2KP tidak membeda-bedakan latar belakang, asal usul, agama, status maupun jenis kelamin dan lain-lainnya. Semua Pihak diberi kesempatan yang sama untuk terlibat dan/atau menerima manfaat P2KP, termasuk dalam proses pengambilan keputusan.

Kesatuan Dalam Keragaman = Dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan perlu dioptimalkan gerakan masy. Melalui kebersamaan dan kesatuan masy. Sehingga kemiskinan benar-benar menjadi urusan semua warga masyarakat dari berbagai latar belakang, suku, agama, mata pencarian, budaya, pendidikan, dsb. Bukan hanya menjadi urusan dari masy. Miskin atau pelaku P2KP atau sekelompok elit saja.

PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL KEMASYARAKATAN
( GOOD GOVERNANCE )

Demokrasi = Dalam Proses Pengambilan Keputusan Apapun, Musyawarah menjadi Alat Terkuat dan pilar utama dalam menjalankan Proses demokrasi. Kemampuan Masy. Musyawarah, yang dilandasi kesadaran Kritis untuk senantiasa menuju kebaikan bersama pada hakikatnya merup. Manifestasi tertinggi dari suatu kehidupan masy. Agar mampu membangun dan memperkuat lembaga pimpinan kolektif masy. Dengan representative yang Akseptabel, inklusif, transparan, demokratis dan akuntable.

Partisipasi = Dalam tiap langkah kegiatan P2KP harus dilakukan secara partisipatif sehingga mampu membangun rasa kepedulian dan kepemilikan serta proses belajar melalui bekerja sama.
Partisipasi dibangundengan menekankan proses pengambilan keputusan oleh warga, mulai dari tatanan ide/gagasan, perencanaan, pengorganisasian, pemupukan sumber daya, pelaksanaan, evaluasi dan pemeliharaan.
Partisipasi juga berarti upaya melibatkan segenap komponen masyarakat, khususnya kelompok yang rentan, yang selama ini tidak punya akses/ peluang dalam program kegiatan setempat.

Transparasi Dan Akuntabilitas = Dalam Proses menejemen program maupun menejemen organisasi masy. Harus menerapkan prinsip transparasi dan akuntabilitas, sehingga masy. Belajar dan “ melembagakan “ sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang dilaksanakannya. Termasuk terbuka untuk diperiksa BPKP, auditor atau pemeriksaan oleh masy. Sendiri dan pihak terkait lainnya, serta menyebarluaskan hasil pemeriksaan dan audit tersebut ke masy. , pemerintah, lembaga donor serta pihak-pihak lainnya.

Desentralisasi = Dalam Proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut kehidupan dan penghidupan masy. Agar dilakukan sedekat mungkin dengan pemanfaat atau diserahkan pada masy. Sendiri, sehingga keputusanyang dibuat benar-benar bermanfaat banyak.

PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
( TRIDAYA )

Perlindungan Lingkungan
( Environmental Protection )
Dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaan kegiatan yang menyangkut kepentingan Masy. Banyak, terutama masy. Miskin, Maka didorong agar keputusan dan Pelaksanaan kegiatan tersebut berorientasi pada upaya perlindungan / pemeliharaanlingkungan, baik lingkungan alami maupun buatan termasuk perumahan dan permukiman, yang harus layak, terjangkau, sehat, aman, teratur, serasi, dan produktif. Termasuk Didalamnya adalah penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan yang kondusif dalam membangun solidaritas social dan Meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Pengembangan masyarakat ( Sosial Development )
Tiap lang kegiatan p2kp harus selalu berorientasi pada upaya membangun solidaritas membangun solidaritas social dan kewasdayaan masyarakat sehingga dapat tercipta masyarakat sehingga dapat tercipta masyarakat tercipta masyarakat efektif secara social sebagai pondasi yang kokoh dalam upaya menanggulangi kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan.pengembanagan masyarakat juga berarti upaya meningkatkan potensi segenap unsure masyarakat,terutama kelompok masyarakat yang rentan (vulnerable groups)dan menjirnal yang selama ini tidak memiliki peluang/akses dalam program /kegiatan setempat;

Pengembangan Ekonomi (economic Development)
Dalam upaya menyerasikan kesejahteraan material,maka upaya –upaya kearah peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat miskin dan atau penganggur perlu mendapat porsi khusus termasuk upaya upaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses kesumberdaya kunci untuk peningkatkan pendapatan,dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan fisik dan social.
Prinsip-prinsip universal pembangun berkelanjutan tersebut pada hakekatnya merupakan pemberdayaan sejati yang terinteghrasi,yaitu pemberdayaan manusia seutuhnya agar mampu membangkitkan ketiga daya yang telah di miliki manusia secara integrative,yaitu daya pembangun agar tercipta masyarakat yang peduli dengan pembangunan perumahan dan pemukiman yang berorientasi pada kelestarian lingkungan,daya social agar tercipta masyarakat efektif secara social dan daya ekonomi agar tercipta masyarakat produktif secara ekonomi.
Gambaran umum mengenai implementasi prinsip-prinsip universal pembanguinan berkelanjutan melalui TRIDAYA ini

Jumat, 19 Februari 2010

PNPM-MP ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

PNPM-MP ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat )
VISI & MISI
VISI = Terwujudnya Masy. Madani yang Maju, Mandiri Dan sejahtera dalam Lingkungan Permukiman Sehat, Produktif, Dan Lestari .
MISI = Membangun Masy. Mandiri Yang Mampu Menjalin Kebersamaan Dan Sinergi Dengan Pemerintah Maupun Kelompok Peduli Setempat Dalam Menanggulangi Kemiskinan Secara Efektif Dan mampu Mewujudkan Terciptanya Lingkungan Permukiman Yang Tertata, Sehat, Produktif, Dan berkelanjutan.

NILAI-NILAI UNIVERSAL KEMANUSIAAN
( GERAKAN MORAL )
Jujur = Dalam mengambil Keputusan, pengelolaan Dana Serta Pelaksanaan Kegiatan P2KP, Tidak Boleh Rekayasa, Memanipulasi ataupun menutup-nutupi sesuatu yang dapat Merugikan Masy. Miskin Serta Menyimpang dari Visi, Misi dan tujuan P2KP. Tanpa ada Kejujuran tak mungkin ada kemajuan yang berkelanjutan dalam bidang apapun.

Dapat Dipercaya = semua pihak Yang terkait dengan pelaksanaan P2KP harus dapat menjaga Kepercayaan yang diberikan Masy. Maupun Pemerintah Untuk Menerapkan aturan main P2KP dengan baik Dan benar. Pemilihan Pelaku-pelaku P2KP harus menghasilkan figure-figur yang benar-benar dapat dipercaya masy. Sendiri, bukan semata-mata mempertimbangkan status social, pengalaman serta jabatan.

Ikhlas/Kerelawanan = Dalam melaksanakan kegiatan P2KP untuk turut memberikan Kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin yang ada diwilayahnya dan tidak mengharapkan imbalan materi, jasa, maupun mengutamakan kepentingan pribadi serta golongan atau kelompoknya.

Adil = Dalam menetapkan Kebijakan dan melaksanakan P2KP harus Menekankan Asas keadilan ( Fairnes ), Kebutuhan Nyata Dan Kepenyingan masy. Miskin, Keadilan dalam hal ini tidak berarti sekedar pemerataan.

Kesetaraan = Dalam Pelibatan masy. Pada Pelaks. Dan pemanfaatan P2KP tidak membeda-bedakan latar belakang, asal usul, agama, status maupun jenis kelamin dan lain-lainnya. Semua Pihak diberi kesempatan yang sama untuk terlibat dan/atau menerima manfaat P2KP, termasuk dalam proses pengambilan keputusan.

Kesatuan Dalam Keragaman = Dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan perlu dioptimalkan gerakan masy. Melalui kebersamaan dan kesatuan masy. Sehingga kemiskinan benar-benar menjadi urusan semua warga masyarakat dari berbagai latar belakang, suku, agama, mata pencarian, budaya, pendidikan, dsb. Bukan hanya menjadi urusan dari masy. Miskin atau pelaku P2KP atau sekelompok elit saja.

PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL KEMASYARAKATAN
( GOOD GOVERNANCE )

Demokrasi = Dalam Proses Pengambilan Keputusan Apapun, Musyawarah menjadi Alat Terkuat dan pilar utama dalam menjalankan Proses demokrasi. Kemampuan Masy. Musyawarah, yang dilandasi kesadaran Kritis untuk senantiasa menuju kebaikan bersama pada hakikatnya merup. Manifestasi tertinggi dari suatu kehidupan masy. Agar mampu membangun dan memperkuat lembaga pimpinan kolektif masy. Dengan representative yang Akseptabel, inklusif, transparan, demokratis dan akuntable.

Partisipasi = Dalam tiap langkah kegiatan P2KP harus dilakukan secara partisipatif sehingga mampu membangun rasa kepedulian dan kepemilikan serta proses belajar melalui bekerja sama.
Partisipasi dibangundengan menekankan proses pengambilan keputusan oleh warga, mulai dari tatanan ide/gagasan, perencanaan, pengorganisasian, pemupukan sumber daya, pelaksanaan, evaluasi dan pemeliharaan.
Partisipasi juga berarti upaya melibatkan segenap komponen masyarakat, khususnya kelompok yang rentan, yang selama ini tidak punya akses/ peluang dalam program kegiatan setempat.

Transparasi Dan Akuntabilitas = Dalam Proses menejemen program maupun menejemen organisasi masy. Harus menerapkan prinsip transparasi dan akuntabilitas, sehingga masy. Belajar dan “ melembagakan “ sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang dilaksanakannya. Termasuk terbuka untuk diperiksa BPKP, auditor atau pemeriksaan oleh masy. Sendiri dan pihak terkait lainnya, serta menyebarluaskan hasil pemeriksaan dan audit tersebut ke masy. , pemerintah, lembaga donor serta pihak-pihak lainnya.

Desentralisasi = Dalam Proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut kehidupan dan penghidupan masy. Agar dilakukan sedekat mungkin dengan pemanfaat atau diserahkan pada masy. Sendiri, sehingga keputusanyang dibuat benar-benar bermanfaat banyak.

PRINSIP-PRINSIP UNIVERSAL PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
( TRIDAYA )

Perlindungan Lingkungan
( Environmental Protection )
Dalam pengambilan keputusan maupun pelaksanaan kegiatan yang menyangkut kepentingan Masy. Banyak, terutama masy. Miskin, Maka didorong agar keputusan dan Pelaksanaan kegiatan tersebut berorientasi pada upaya perlindungan / pemeliharaanlingkungan, baik lingkungan alami maupun buatan termasuk perumahan dan permukiman, yang harus layak, terjangkau, sehat, aman, teratur, serasi, dan produktif. Termasuk Didalamnya adalah penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan yang kondusif dalam membangun solidaritas social dan Meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Pengembangan masyarakat ( Sosial Development )
Tiap lang kegiatan p2kp harus selalu berorientasi pada upaya membangun solidaritas membangun solidaritas social dan kewasdayaan masyarakat sehingga dapat tercipta masyarakat sehingga dapat tercipta masyarakat tercipta masyarakat efektif secara social sebagai pondasi yang kokoh dalam upaya menanggulangi kemiskinan secara mandiri dan berkelanjutan.pengembanagan masyarakat juga berarti upaya meningkatkan potensi segenap unsure masyarakat,terutama kelompok masyarakat yang rentan (vulnerable groups)dan menjirnal yang selama ini tidak memiliki peluang/akses dalam program /kegiatan setempat;

Pengembangan Ekonomi (economic Development)
Dalam upaya menyerasikan kesejahteraan material,maka upaya –upaya kearah peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat miskin dan atau penganggur perlu mendapat porsi khusus termasuk upaya upaya untuk mengembangkan peluang usaha dan akses kesumberdaya kunci untuk peningkatkan pendapatan,dengan tetap memperhatikan dampak lingkungan fisik dan social.
Prinsip-prinsip universal pembangun berkelanjutan tersebut pada hakekatnya merupakan pemberdayaan sejati yang terinteghrasi,yaitu pemberdayaan manusia seutuhnya agar mampu membangkitkan ketiga daya yang telah di miliki manusia secara integrative,yaitu daya pembangun agar tercipta masyarakat yang peduli dengan pembangunan perumahan dan pemukiman yang berorientasi pada kelestarian lingkungan,daya social agar tercipta masyarakat efektif secara social dan daya ekonomi agar tercipta masyarakat produktif secara ekonomi.
Gambaran umum mengenai implementasi prinsip-prinsip universal pembanguinan berkelanjutan melalui TRIDAYA ini

Jumat, 29 Januari 2010

Bhinneka Tunggal Ika

“ Bhinneka Tunggal Ika “

Bhinneka Tunggal Ika “ kata kitab sutasoma artinya “ Dalam keanekaragaman hidup adalah satu “.Bukan hanya hidup manusia tetapi juga hidup seluruh isi alam semesta ini.
Masalah hidup adalah suatu kesatuan, betapapun berbedanya manusia yang satu dengan yang lainnya, betapapun konflik antara manusia, pada dasarnya mereka adalah anggota dari keluargayang besar, yakni kemanusiaan. Dan betapapun berbedanya manusia dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan pada dasarnya mereka adalah mahluk Tuhan juga. Betapapun berbedanya manusia dengan alam,padadasarnya merekaadalah ciptaan Tuhan juga. Pada akhirnya segala hidup itu brakhir pada Tuhan, karena ia juga berasal dari Tuhan.
Kesadaran bahwa hidup berasal dari Tuhan menimbulkan kesadaran lain,yakni bahwa Tuhan lah yang menentukan segala sesuatu. Tuhan yang menentukan mati dan hidup manusia dan Tuhan menentukan perjalanan hidup manusia. Tuhan yang menentukan tempat, fungsi dan tugas manusia didunia ini. Tuhan yang menentukan nasib manusia, dan manusia tak mungkin mengubah nasibnya ini tanpa kehendak Tuhan. Melalui kehendakNya yang dinyatakan dalam hokum Tuhan, Tuhan telah menentukan tata kosmos bagi seluruh mahluk-Nya. Tata komos ini tak mungkin diubah. Dalam wayang nasib hidup manusia itu ditulis dalam sebuah kitab besar yang hanya bias dilihat oleh para pelaksana perintah Tuhan.

Tema manusia dilahirkan berbeda tetapi dalam perbedaan itu manusia tetap satu, menggariskan masalah pokok manusia sebaagai mahluk social. Masalah ini adalah bagaimana manusia dapat menempatkan dirinya pada tempat yang telah ditentukan oleh Tuhan, bagaimana manusia memenuhi fungsinya dan menjalankan tugasnya berdasarkankan fungsi itu. Tugas-tugas social manusia itu meliputi tugas “ mempercantik “ Negara, bangsa dan kemanusiaan pada umumnya yang menurut pewayangan digariskan dalam ajaran mawayu hayuning praja, mawayu hayuning bangsa, mawayu hayuning bawana. Untuk “ mempercantik “ Negara, bangsa dan dunia ini tugas manusia paling utama ialah memberantas kejahatan, yang diajarkan dalam ajaran sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti.
Apa yang harus dikerjakan manusia hanyalah menempati tempat yang telah ditentukan ini dan menjalankan fungsinya berdasarkan kodratnya sendiri. Brahmana / kiai berfungsi sebagai spiritual leader bangsanya. Para satria berfungsi pelindung rakyat dan piñata pemerintahan. Pedagang berfungsi menyediakan kebutuhan pokok rakyat dan para pekerja berfungsi pemberi jasa. Hanya dengan cara inilah tata masyarakat, yang merupakan bentuk mikro dari tata kosmos, dapat dipertahankan. Keseimbangan tata masyarakat, yang juga keseimbangan tata kosmos, terjadi manakala masing-masing manusia menempati tempat yang telah ditentukan dan menjalankan fungsinya berdasarkan kedudukannya dalam msyarakat. Kriteria baik atau buruk tindakan seseorang ditentukan baik atau tidaknya ia menempati tempatnya dan menjalankan fungsinya ini. Dalam cerita mahabaratha” seorang satria yang berhasil sebagai pedagang, bukanlah satria yang baik. Sebaliknya satria yang menjalankan fungsinya sebagai satria, betapapun rendah jabatannya, atau betapapun ramah tugasnya, adalah seorang satria yang baik. Hanya dalam keadaan darurat manusia boleh menjalankan fungsinya. Misalnya dalam wayang, pada suatu saat Bima, setelah mendapatkan suatu ilmu yang luar biasa pentingnya bagi kemanusiaan merasa terpanggil untuk mengajarkan ilmu itu kepada rakyat. Maka untuk sementara Bima bertindak sbagai pendeta ( lakon “Bima Suci”).sebaliknya Parasara, seorang pendeta pada suatu saat harus memangku jabatan itu untuk sementara, untuk kemudian ia tinggalkan lagi, karena panggilan hidupnya sebagai pendeta lebih penting dari panggilan hidup sebagai Raja.

Akhirnya tema bahwa hidup manusia dikuasai dan diatur oleh Tuhan menggariskan masalah pokok manusia sebagai mahluk Tuhan. Ajaran ini dalam wayang disebut ajaran manunggal kawulo Gusti. Untuk dapat manunggal dengan kehendak Tuhan manusia harus mengerti hakikat hidup ini, dari mana asal hidup dan apa tujuan hidup. Dalam ajaran wayang ini disebut sangkan paraning dumadi. Hidup berasal dari Tuhan dan akan kembali pada-Nya. Dan yang mengajarkan bagaimana manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup, sebagai pribadi, mahluk social maupun sebagai mahluk Tuhan. Ajaran pokok paling sentral dalam wayang adalah ajaran tentang kesempurnaan hidup yang disebut kasampurnaning ngagesang.

( Nilai-Nilai Etis DalamWayang – Dr. Hazim Amir, M.A.)



Profil Saya

Foto saya
Indramayu, Jawa Barat, Indonesia

Entri Populer