DUNIA PENDIDIKAN INDRAMAYU Headline Animator

Shaf Banner

Islamic Widget

Selamat Datang Di Shaf A

Selamat datang diBlog Lembaga Keterampilan Dan Pendidikan Shaf A. Semoga informasi yang kami tampilkan dapat bermanfaat untuk temen-temen semua.

Tampilkan postingan dengan label Bhinneka Tunggal Ika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bhinneka Tunggal Ika. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 Januari 2010

Bhinneka Tunggal Ika

“ Bhinneka Tunggal Ika “

Bhinneka Tunggal Ika “ kata kitab sutasoma artinya “ Dalam keanekaragaman hidup adalah satu “.Bukan hanya hidup manusia tetapi juga hidup seluruh isi alam semesta ini.
Masalah hidup adalah suatu kesatuan, betapapun berbedanya manusia yang satu dengan yang lainnya, betapapun konflik antara manusia, pada dasarnya mereka adalah anggota dari keluargayang besar, yakni kemanusiaan. Dan betapapun berbedanya manusia dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan pada dasarnya mereka adalah mahluk Tuhan juga. Betapapun berbedanya manusia dengan alam,padadasarnya merekaadalah ciptaan Tuhan juga. Pada akhirnya segala hidup itu brakhir pada Tuhan, karena ia juga berasal dari Tuhan.
Kesadaran bahwa hidup berasal dari Tuhan menimbulkan kesadaran lain,yakni bahwa Tuhan lah yang menentukan segala sesuatu. Tuhan yang menentukan mati dan hidup manusia dan Tuhan menentukan perjalanan hidup manusia. Tuhan yang menentukan tempat, fungsi dan tugas manusia didunia ini. Tuhan yang menentukan nasib manusia, dan manusia tak mungkin mengubah nasibnya ini tanpa kehendak Tuhan. Melalui kehendakNya yang dinyatakan dalam hokum Tuhan, Tuhan telah menentukan tata kosmos bagi seluruh mahluk-Nya. Tata komos ini tak mungkin diubah. Dalam wayang nasib hidup manusia itu ditulis dalam sebuah kitab besar yang hanya bias dilihat oleh para pelaksana perintah Tuhan.

Tema manusia dilahirkan berbeda tetapi dalam perbedaan itu manusia tetap satu, menggariskan masalah pokok manusia sebaagai mahluk social. Masalah ini adalah bagaimana manusia dapat menempatkan dirinya pada tempat yang telah ditentukan oleh Tuhan, bagaimana manusia memenuhi fungsinya dan menjalankan tugasnya berdasarkankan fungsi itu. Tugas-tugas social manusia itu meliputi tugas “ mempercantik “ Negara, bangsa dan kemanusiaan pada umumnya yang menurut pewayangan digariskan dalam ajaran mawayu hayuning praja, mawayu hayuning bangsa, mawayu hayuning bawana. Untuk “ mempercantik “ Negara, bangsa dan dunia ini tugas manusia paling utama ialah memberantas kejahatan, yang diajarkan dalam ajaran sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti.
Apa yang harus dikerjakan manusia hanyalah menempati tempat yang telah ditentukan ini dan menjalankan fungsinya berdasarkan kodratnya sendiri. Brahmana / kiai berfungsi sebagai spiritual leader bangsanya. Para satria berfungsi pelindung rakyat dan piƱata pemerintahan. Pedagang berfungsi menyediakan kebutuhan pokok rakyat dan para pekerja berfungsi pemberi jasa. Hanya dengan cara inilah tata masyarakat, yang merupakan bentuk mikro dari tata kosmos, dapat dipertahankan. Keseimbangan tata masyarakat, yang juga keseimbangan tata kosmos, terjadi manakala masing-masing manusia menempati tempat yang telah ditentukan dan menjalankan fungsinya berdasarkan kedudukannya dalam msyarakat. Kriteria baik atau buruk tindakan seseorang ditentukan baik atau tidaknya ia menempati tempatnya dan menjalankan fungsinya ini. Dalam cerita mahabaratha” seorang satria yang berhasil sebagai pedagang, bukanlah satria yang baik. Sebaliknya satria yang menjalankan fungsinya sebagai satria, betapapun rendah jabatannya, atau betapapun ramah tugasnya, adalah seorang satria yang baik. Hanya dalam keadaan darurat manusia boleh menjalankan fungsinya. Misalnya dalam wayang, pada suatu saat Bima, setelah mendapatkan suatu ilmu yang luar biasa pentingnya bagi kemanusiaan merasa terpanggil untuk mengajarkan ilmu itu kepada rakyat. Maka untuk sementara Bima bertindak sbagai pendeta ( lakon “Bima Suci”).sebaliknya Parasara, seorang pendeta pada suatu saat harus memangku jabatan itu untuk sementara, untuk kemudian ia tinggalkan lagi, karena panggilan hidupnya sebagai pendeta lebih penting dari panggilan hidup sebagai Raja.

Akhirnya tema bahwa hidup manusia dikuasai dan diatur oleh Tuhan menggariskan masalah pokok manusia sebagai mahluk Tuhan. Ajaran ini dalam wayang disebut ajaran manunggal kawulo Gusti. Untuk dapat manunggal dengan kehendak Tuhan manusia harus mengerti hakikat hidup ini, dari mana asal hidup dan apa tujuan hidup. Dalam ajaran wayang ini disebut sangkan paraning dumadi. Hidup berasal dari Tuhan dan akan kembali pada-Nya. Dan yang mengajarkan bagaimana manusia dapat mencapai kesempurnaan hidup, sebagai pribadi, mahluk social maupun sebagai mahluk Tuhan. Ajaran pokok paling sentral dalam wayang adalah ajaran tentang kesempurnaan hidup yang disebut kasampurnaning ngagesang.

( Nilai-Nilai Etis DalamWayang – Dr. Hazim Amir, M.A.)



Profil Saya

Foto saya
Indramayu, Jawa Barat, Indonesia

Entri Populer